Piawai Berkomunikasi ala Vivid F. Argarini

Oleh : Immey Ema Farida | 09 Maret 2017

Cara berbicaranya memikat. Interaksi di kelasnya selalu hangat. Satu dari sedikit trainer perempuan di Kontan Academy ini, selalu menyemangati pemuda untuk berkarya dari hati.

Bergelut di pendidikan adalah impian Vivid Fitri Argarini setelah belasan tahun memimpin majalah remaja. Sebagai Motivator Pemuda, Konselor Pendidikan, serta Konsultan Komunikasi dan Media, kini ia tengah ‘menekuni’ mimpinya itu.

Di Kontan Academy, Doktor Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta ini mengajar kelas Event Management dan Customer Service. Dunia penyelenggaraan acara diselaminya sejak kembali dari Amerika Serikat, usai mempelajari Komunikasi dan Sosiologi di University of Wisconsin-Whitewater. Kelahiran Jakarta, 8 November 1972 ini giat mengadakan acara-acara remaja di Jakarta.

Vivid kemudian menggali pengalaman bidang komunikasi di beberapa perusahaan. Ia lalu dikenal ‘menguasai’ jagad kepemudaan saat menjabat CEO Aneka Yess!. Selama memimpin majalah yang menjadikan event sebagai ‘jantung’ itu, Vivid aktif blusukan menemui pemuda di berbagai kota di Indonesia.

“Dalam setahun terselenggara ratusan kegiatan, dari yang kecil hingga yang melibatkan ribuan remaja,” tutur peraih beasiswa Netherlands Education Centre di Utrecht Universiteit, Belanda ini.

Dekat dengan pemuda semakin menguatkan cintanya pada dunia pendidikan. Ia aktif melatih skill komunikasi remaja dan menjadi Public Speaking Trainer hingga kini. Pelatihannya di Kontan Academy yang bertajuk “Happy You Happy Customer, Serviced by Heart Workshop for Frontliners” juga didasari penguasaannya di bidang komunikasi.

“Communication skill sangat penting dalam berbagai profesi. Bekerja dan melayani customer dari hati itu dapat dilatih,” tegasnya. Keinginan berbagi ilmu juga ia wujudkan dengan menjadi Dosen Pascasarjana di KALBIS Institute. Di perguruan tinggi yang dikelola Bina Nusantara itu, Vivid mengajar Integrated Marketing Communication dan Strategic Decision Making.

Pengetahuan dipadu pengalaman lebih dari 20 tahun dalam event organizing membawanya ke forum internasional, Global Youth Summit Singapura 2014. Lebih dari 400 remaja dari 13 negara menyimaknya bicara Project Management. Lembaga pemerintahan tidak luput pula dari pelatihannya. Seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga yang ingin guru-guru dan pelatih dapat piawai menggelar acara, atau Pemkot Pangkal Pinang yang ingin aparaturnya bekerja sepenuh hati.

Suasana pelatihan satu-dua hari yang biasanya identik dengan menjemukan, tidak berlaku di workshop bersama Vivid. Ia meyakini tiap manusia saling belajar dari sesama. Maka kelasnya selalu dua arah. “Ada istilah meet and greet saat berjumpa dengan idola. Nah, di kelas saya tidak cukup greet, tapi kita meet and merge. Harus ada engagement,” ujarnya.

Ibu tiga putra usia SMP, SMA dan yang sulung tengah kuliah di Jerman ini, rajin feeding brain dengan ‘bersembunyi’ sejenak di toko buku favorit. Wawasan baru juga diperoleh dengan konsisten melakukan FGD dengan remaja. “FGD ala saya bukan focus group discussion yang kaku, tapi justru Fun Gitu Deh! Disingkat FGD juga kan,” ungkapnya bersemangat.

Menyeimbangkan hidup ia lakukan dengan berkegiatan seni. Lahir dari ayah yang seorang maestro tari dan ibu yang beberapa kali membintangi film, Vivid tak asing pada kedua bidang itu. Tahun lalu ia muncul sebagai tokoh pemeran pembantu, dokter yang diam-diam jatuh cinta pada sahabat sekaligus pasiennya, dalam film Surga Menanti (2016).

Tahun ini ia kembali akan muncul di layar lebar, dalam film biografi seorang pahlawan nasional. “Perannya sebagai guru. Tunggu tanggal mainnya ya,” pungkasnya mengakhiri obrolan.

Share

More Good Reading